Senin, 16 April 2012

kra jhonny sitohang

KRA Johnny Sitohang Adinagoro: Saya Tidak Berpendidikan Tinggi, Tetapi Proses Hidup Saya Mujizat


KEMURAHAN TUHAN sangat melimpah dalam hidup saya dan keluarga. Tidak masuk akal bagi banyak orang, termasuk bagi saya, kalau hidup saya bisa seperti selama ini dan berlangsung hingga sekarang. Saya tidak berpendidikan tinggi, tidak kaya dan berasal dari kampung kecil yakni Lae Hole, Kec.Pabuluan. Karena mujizat Tuhan maka saya bisa menerima banyak berkat dan kami selalu berdoa agar diberi Tuhan kesempatan menjadi saluran berkat.
Tidak ada nuansa politis dalam tindakan sebagai saluran berkat. Hanya kekayaan Tuhan yang tersalur melalui saya. Kalau pemberian saya mengandung politik tidak ada gunanya menyalurkan bantuan pribadi ke Kab.Simalungun atau Medan. Seharusnya berkonsentrasi di Kab.Dairi. Selain itu, saya tidak pernah mencatat di mana saya menyerahkan ban-tuan dan saya tidak pernah mencatat berapa suara memilih Partai Golkar di suatu tempat. Tidak pernah tersirat dalam otak siapa yang menerima bantuan batako.
Siapapun tidak mampu mengira seorang yang hanya tamat SMP (tidak lulus) mampu empat periode anggota DPRD (termasuk menjadi wakil ketua DPRD) dan satu periode menjadi wakil bupati. Mungkin Tuhan melihat apa yang ada dalam hati nurani saya sehingga Dia mempercayakan saya mendapatkan berkat yang besar seperti sekarang. Tetapi saya mengerti kapasitas pribadi sehingga kalau mendapat berkat yang melimpah, saya tahu bahwa di dalam berkat itu ada banyak orang yang berhak. Demikian dijelaskan Wakil Bupati KRA Johnny Sitohang Adinegoro kepada Dairi Pers beberapa waktu lalu.
Mengenai kedermawanan dan keramahan, dunia Dairi selama tahun 2007 merupakan tonel (drama), banyak orang bertindak jadi figur yang tindak-tanduknya telah diatur dalam skenario. Lihat, seandainya kebaikan yang mereka lakukan sekarang merupakan kebiasaan, mereka pasti telah melakukan keramahan dan kebaikan serta kedermawanan tahun 2006 atau sebelumnya. Mereka yang berpolitik saat ini menjadi rajin menyapa orang, sebelumnya tidak pernah. Di mana selama ini, di Dairikah?
Bagi saya, sedaya mampu akan melakukan yang baik. Tetapi jangan harapkan di luar kemampuan saya. Di samping itu, saya tidak selalu memiliki uang. Kalau saya punya uang saya akan memanggil orang ke ruang kerja saya untuk mem-bagi apa yang ada. Orang yang pernah saya bantu saja pun tidak saya ketahui ke mana arah politiknya. Yang penting saya telah berbuat baik, soal hatinya biarlah urusan Tuhan. Saya tidak pernah minta balasan dari apa yang saya be-rikan. Biar saja saya selalu memberi sepanjang hidup.
Kalau saya mengharapkan menerima balasan berarti kalianlah jadi wakil bupati dan saya jadi wartawan, janganlah. Lebih bagus saya hanya memberi tetapi tetap mendapat berkat melimpah. Dia mengatakan dalam berkat yang diterimanya tertitip bagian banyak orang. Ia mengibaratkan menanam padi, di sana tertitip bagian tikus dan burung. Kenapa kita meracun tikus dan meng-halau burung, karena mereka ingin memakan semua. Jadi, apa untuk saya, katanya.
KRA Johnny Sitohang Adinegoro menjelaskan soal pendidikannya. Menurutnya, dia orang pintar di SMPN 3 Medan. Banyak orang menga-takan saya berbohong mengatakan tamatan SMPN 3 Medan. Memang mereka mencarinya dalam daftar lulus. Saya memang tidak lulus tetapi tamat. Saat itu yang hanya tamat (tidak lulus) bisa melanjut ke SMA swasta tetapi harus mengikuti ujian persamaan. Karena luapan sentimen politik, banyak orang berteriak-teriak ‘ijazah palsu’ tanpa klarifikasi kepada saya. Saya tidak berniat naik karena orang lain jatuh. Yang saya inginkan kawan naik tetapi saya lebih tinggi. Itulah cita-citaku dan saya yakin Tuhan mempercayai saya menjadi saluran berkat-Nya yang melimpah. Kalau Tuhan telah membuka pintu untuk saya, tidak seorangpun yang bisa menutup, ujarnya.
KRA Johnny Sitohang Adinegoro pernah menjadi guru SMP, bahkan pernah kepala SMP di Lae Hole. Semua bekas muridnya berhasil jadi PNS dan polisi. Tidak jauh tempat saya sebagai guru SMP dan kepala SMP. Itu, dekat di Lae Hole. Orang ternyata mengatakan tidak mungkin, saya juga tidak percaya tetapi itulah yang terjadi.(R-06)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar